Halal atau Haram, Apa Pentingnya?

Makanan dan minuman adalah suatu hal yang tak pernah terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Ada pepatah mengatakan, kita makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Lalu, bagaimana jika makanan yang kita makan ternyata haram, apa bedanya dengan mereka yang selalu makan makanan halal?

Beberapa waktu yang lalu aku membeli mi dalam kemasan yang bernama samyang. Akhir akhir ini jenis mi ini banyak difavoritkan di kalangan muda, karena terkenal dengan rasa pedasnya dan berasal dari negeri korea. Apalagi ditambah dengan banyaknya video Samyang-Challenge yang dipopulerkan para youtuber dari seluruh dunia. Karena rasa penasaran, aku membelinya dan ingin mencobanya.

Sesampainya di rumah, aku iseng mencari logo halal di kemasan mi tersebut. Tidak ada sama sekali. Memang itu hanyalah sebuah logo, tapi logo tersebut menjadi penting karena bisa menunjukkan apakah makanan tersebut halal atau tidak. Beda lagi dengan BPOM RI yang menunjukkan makanan tersebut layak dikonsumsi atau tidak. Makanan yang layak dikonsumsi belum tentu halal.

Aku searching di google tentang halal atau tidaknya mi samyang, ternyata mi samyang ada yang halal dan ada yang tidak. Yang halal adalah yang sudah diberi logo halal oleh MUI, jika dalam kemasan tersebut tidak ada logo halalnya, berarti makanan tersebut haram atau mungkin belum diuji kehalalannya. Jadi, aku berpikir bahwa makanan yang sedang kupegang ini masih syubhat, alias belum jelas halal atau haramnya.

Lalu, bagaimana jika kita tetap memakan makanan syubhat?

Dari Abu Abdullah An Nu’man bin Basyir Radhiallahu ‘Anhuma, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Aalihi wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya yang halal adalah jelas dan yang haram juga jelas dan di antara keduanya terdapat perkara yang samar (syubhat), kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Barangsiapa yang menghindar dari yang samar maka dia telah menjaga agamanya dan kehormatannya. Dan barangsiapa yang terjatuh dalam perkara yang samar maka dia telah terjatuh dalam perkara yang haram, seperti penggembala yang berada dekat di pagar milik orang lain dikhawatiri dia masuk ke dalamnya. Ketahuilah setiap raja memeliki pagar (aturan), aturan Allah adalah larangan-laranganNya. Sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging jika dia baik maka baiklah seluruh jasad itu, jika dia rusak maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Aku ingat benar hadis ini, hadis ini selalu didengungkan oleh ustadzku dulu saat aku masih SMP. Beliau menekankan, " Jika kita menghindar dari yang syubhat, maka kita telah menjaga agama dan kehormatannya," . Aku bingung, makanan yang sudah kubeli ini tidak mungkin aku buang begitu saja, karena aku tau itu mubadzir. Aku pun akhirnya bertanya di grup sosial media tentang mi samyang yang tidak jadi kumakan ini. Semua orang berebutan agar aku memberikannya pada mereka, padahal mereka muslim dan aku sudah jelaskan pada mereka bahwa makanan ini belum jelas halal atau haramnya. Tapi mereka tidak peduli. Sunggug miris sekali, ketika aku tau bahwa ada orang-orang yang selalu beribadah dan selalu berdoa tiap harinya akan tetapi tak peduli sama sekali dengan halal atau haramnya sesuatu.

Aku lalu ingat sebuah hadis ini, yang dulu aku hafal sebagai syarat mengikuti kelas salah satu ustadz di pondok,

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan orang yang lama bepergian; rambutnya kusut, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, ‘Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi kecukupan dengan yang haram, bagaimana doanya akan dikabulkan?”

Hadits ini shahîh, diriwayatkan oleh:
1. Muslim, no. 1015.
2. Ahmad, II/328.
3. At-Tirmidzi, no. 2989.
4. Ad-Dârimi, II/300.
5. Al-Baihaqi, III/346.
6. Al-Bukhâri dalam kitab Raf’ul Yadaini fish-Shalâh, no. 158.

Jadi, bagaimana seluruh doamu akan dikabulkan jika haram dan halal saja kamu tak peduli sama sekali? Mulailah dari sekarang, hindari yang syubhat, tinggalkan yang haram. Pegang teguh sebuah kehalalan, agar hidup kita diberkahi dan dosa-dosa kita diampuni. Aamiin.


0 komentar:

Posting Komentar

Instagram

www.instagram.com/alda.aladawiyah

Twitter

@AldaAvibra

Like us